Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeFilmBeta Mau Jumpa, Cerita Inisiatif Komunal Membangun Perdamaian

Beta Mau Jumpa, Cerita Inisiatif Komunal Membangun Perdamaian

Tahun 2020, baru saja dilaunching film documenter dengan judul “Beta Mau Jumpa”. Film ini dilaunching di Gedung Theater Thomas Aquinus Universitas Soegijapranata. Film ini merupakan film kedua dari serial documenter Indonesia Pluralities bercerita. Sekuel kedua ini bercerita tentang konflik agama yang sempat di Ambon pada 1999 hingga 2002.

Film yang diinisiasi oleh Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM, The Pardee School of Global Studies Boston University, serta Watchdoc Documentary. menyoroti tentang agenda lokal dalam pembangunan perdamaian, terutama yang dilakukan oleh perempuan. Dalam film tersebut diungkap jika perdamaian hadir melalui identitas kelompok kuat. Pada saat konflik terjadi, hal itu dapat mendorong kelompok atau seseorang muncul keberanian untuk saling bertemu.

Hal lainnya, inisiatif pribadi itu akan membentuk inisiatif komunal yang lebih luas. orang-orang yang memiliki identitas yang kuat menjadi sangat menarik untuk bertemu karena muncul kemandirian untuk membangun perdamaian. Dalam film ini dijelaskan, jika perdamaian adalah menjadi pemenang dari konflik yang sempat terjadi.

Selain upaya perempuan dan anak muda membangun kembali Ambon yang damai, Beta Mau Jumpa juga menyinggung kebijakan pemerintah yang lebih memperhatikan pembangunan fisik ketimbang pemulihan trauma pascakonflik. Perbaikan yang dilakukan pemerintah memang lebih banyak di bidang infrastruktur. Padahal, perbaikan yang mesti dilakukan hingga tuntas adalah psikis masyarakat Ambon.

Sampai saat ini, proses pemulihan trauma di Ambon belum selesai karena konflik menyisakan luka yang dalam akibat kehilangan rumah atau kerabat.  Salah satu contohnya adalah sulit keluar dari rumah dan hidup terpisah dengan orang tuanya. Dalam film ini juga berpesan jika pentingnya memunculkan memori damai soal hubungan antarkelompok warga Ambon.

Nita Nurdiani
Nita Nurdiani
Ia sering menggunakan nama pena Nurdiani Latifah. Sejak 2019, bergabung bersama AMAN Indonesia dan menjadi staf media yang mengelola media sosial WGWC dan Knowledge-Hub WGWC. Sebelumnya, menjadi jurnalis di Bandung selama 3 tahun. Tulisannya pernah diterbitkan dalam antologi Perempuan Mengakarkan Perdamaian (AMAN Indonesia, 2022) dan Melangkahi Luka: 12 Kisah Perjalanan Menuju Damai (Jakatarub, 2014). Tulisannya juga dapat ditemukan di media keislaman online seperti islami.co, mubadalah.id, bincangmuslimah.com dan iqra.id. Penulis dapat dihubungi melalui instagram @nl_nurdiani
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments