Apakah kamu pernah menonton film “Mona Lisa Smile”? Film ini memiliki latarbelakang tentang perjuangan perempuan untuk melawan pergeseran budaya politik Paska Perang Dunia II. Film yang menceritakan tentang seorang perempuan beranam Katherine Ann Willis yang hijrah dari Carolina, Amerika Serikat.
Dia mengajar sejarah kesenian di Wellesley College, New England. Pada masa itu, situasi Amerika Serikat sedang bergolak. Willis dan sejumlah mahasiswi Wellesley College juga bergerilya. Mereka berjuang untuk membentuk kembali pribadi Perempuan yang dalam masa PD II dipaksa menjadi tulang punggung tenaga kerja.
Dalam film ini menjelaskan jika seorang wanita tetap bisa melajutkan pendidikan maupun karirnya walaupun telah memiliki keluarga. Namun tentu saja lagi–lagi pola pikir ini ditentang oleh pihak kampus. Mahasiswi-mahasiswi dalam film itu memerankan karakter perempuan di masa itu.
Terdapat mahasiswa sombong bernama Betty yang diperankan Dunst, mahasiswa cerdas beranama Joan yang diperankan oleh Stiles, si jahat Giselle yang diperankan oleh Maggie Gyllenhaal, putri malu Connie yang dilakoni artis pendatang baru Ginnifer Goodwin. Dalam film ini terdapat tokoh lesbian, Amanda yang diperankan Juliet Stevenson. Meski cuma perawat kampus, Amanda berani membagikan alat kontrasepsi pada para mahasiswi.
Tanpa disangka Willis dan para mahasiswinya berhasil. Selain berpengaruh pada kehidupan kaum perempuan di kampus tersebut, gerakan mereka juga menulari perubahan kaum hawa AS hingga kini. Willis yang diperankan oleh Julia Robert mewakili banyak perempuan diluar sana yang menginginkan perubahan lebih baik bagi perempuan, lewat pendidikan.
Willis ingin membuat perubahan mulai dari pemikiran serta gaya hidup. Ia juga beranggapan tujuan hidup mereka seakan-akan hanya untuk menikah, menjadi istri dan ibu rumah tangga yang baik, wanita juga berhak mengejar pendidikan ataupun karir mereka. Film ini mengajarkan kita tentang keputusan yang kita pilih dalam hidup.
Nilai positif yang dapat kita ambil terlepas dari apapun gendernya baik itu perempuan ataupun laki-laki untuk mengejar impian setinggi mungkin. Baik dalam aspek pendidikan, bidang usaha ataupun dunia karir yang sedang dijalani. Dalam hal menentukan masa depan kita kedepannya harus dari diri kita sendiri, bukan paksaan atau harus mengikuti kemauan keluarga, sahabat ataupun pasangan kita sendiri.