HomeFilmSerial Workin’ Moms, Gambaran Dilema Wanita Bekerja

Serial Workin’ Moms, Gambaran Dilema Wanita Bekerja

Alur Cerita Workin’ Moms

Tak banyak serial drama TV yang menggambarkan dilema perempuan dan ibu bekerja. Kalaupun ada, salah satu yang menurut saya bagus dan dapat menjadi rekomendasi adalah serial Netflix berjudul “Workin’ Moms”. Serial ini bercerita mengenai tokoh-tokoh utamanya yang berkutat pada para ibu bekerja dengan segala dilemanya. Dari tekanan untuk mengejar karier, lingkaran sosial yang semakin sempit, hingga keinginan untuk meninggalkan pekerjaan.

Sentral cerita sendiri fokus pada perempuan paruh baya bernama Kate (Catherine Marcelle Reitman) yang kembali bekerja setelah mengambil cuti melahirkan. Kate merasa bersalah karena banyak hal: ia sempat tidak pulang tepat waktu untuk memandikan anaknya, belum lagi asisten rumah tangganya pernah memberikan susu formula pada anak laki-lakinya tanpa seizin Kate.

Semua dilema menjadi ibu ini membuat Kate sangatlah frustasi. Di satu sisi, ia ingin kembali bekerja secara profesional seperti dulu sebelum ia menjadi ibu. Terlebih, ketika ia masuk dari cuti, seorang pegawai pindahan telah mencuri perhatian perusahaan tempat ia bekerja.  Pegawai baru dengan panggilan Mo ini selalu membuat Kate “mendidih”. Ia telah membuat posisi Kate tergeser.

Apalagi dalam beberapa kasus, ia lebih bisa meluangkan waktu dan kerja lembur. Berbeda dengan Kate yang harus berbagi waktu dengan anaknya yang masih balita.  Selain tokoh utama Kate, serial televisi ini juga menampilkan sosok ibu-ibu lainnya yang menghadapi permasalahan dengan anak, karier, dan rumah tangganya. Ada Frankie (Juno Rinaldi) yang bergumul dengan depresi pascapersalinan.

Ia tak hanya bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ia juga tidak menyadari bahwa obat yang ia minum ternyata memiliki efek samping seperti mudah terlelap, halusinasi, dan sebagainya.  Kondisi tersebut yang kemudian tidak dipahami oleh pasangan Frankie, Giselle (Olunike Adeliyi). Akibatnya, mereka kerap berkonflik karena terjadi miskomunikasi. Kisah Frankie ini menarik disimak sebab gambaran tentang depresi pascapersalinan, yang memengaruhi satu dari tujuh ibu jarang ditampilkan dalam layar kaca.

 

Selain dua tokoh tadi, ada Anne (Dani Kind) yang dikejutkan dengan kehamilan tak terduga serta persoalan pubertas yang dialami oleh anak perempuannya. Di saat yang sama, ia juga sedang mengalami persoalan keuangan dalam rumah tangga. Di mana ia harus memutar otak dua kali agar semua anggota keluarganya tak terdampak.

Cerita ibu terakhir menggambarkan Jenny (Jessalyn Wanlim) yang ternyata belum siap merawat anak, namun ia pun enggan kembali bekerja. Ketika suaminya, Ian (Dennis Andres), mengambil kelonggaran untuk mengasuh anak alias menjadi bapak rumah tangga, Jenny justru memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kembali menggeluti hobi lamanya: berpesta di lantai dansa.

Mengulas Pergulatan Perempuan Bekerja

Tiap episode dalam “Workin’ Moms” bisa dibilang seperti deretan permasalahan yang dialami oleh banyak perempuan bekerja: ketidakmampuan untuk memaksimalkan waktu bersama balita, perselisihan dalam perkawinan, hingga mempertanyakan identitas diri karena menjadi ibu baru sama halnya dengan terjun ke dalam hutan belukar dengan perbekalan seadanya.

Yang menarik, semua topik yang diangkat oleh “Workin’ Moms”, tampaknya banyak yang relevan dengan persoalan semua ibu bekerja di seluruh dunia. Dan, ternyata setelah digali, hampir semua adegan dalam serial drama Netflix tersebut memang berdasarkan kisah nyata para ibu bekerja. Termasuk dari sang sutradara Catherine Reitman.

Pengalaman yang ia alami sebagai ibu tersebut kemudian menjadi aset di lokasi syuting, itulah sebabnya Reitman juga merekrut sejumlah penulis naskah yang semuanya wanita agar pengalaman mereka dapat diutarakan kepada dunia. Selain melibatkan penulis perempuan, Catherine juga merekrut kru kamera utama wanita (rekor pertama dalam sejarah primetime Kanada), dan banyak sutradara wanita.

Mandat Catherine sendiri dalam setiap season Workin ‘Moms yaitu mengikutsertakan sutradara perempuan yang sedang naik daun untuk menggarap setidaknya satu episode.  Bagi Catherine, proyek “Workin’ Moms” ini menggambarkan pergulatan ibu-ibu yang bekerja, di mana mereka sering merasakan tekanan untuk “menjadi orang tua yang sempurna dan bekerja seprofesional mungkin, seolah tidak punya anak”. Semua tekanan untuk menyeimbangkan waktu pribadi, persahabatan, dan hubungan cinta inilah yang membuat kehidupan ibu bekerja menjadi banyak warna.

RELATED ARTICLES
Continue to the category

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments