Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeFilmMerenggut Kebebasan Perempuan

Merenggut Kebebasan Perempuan

Seperti praduga sebelum-sebelumnya, saya mengira film “Self Made” adalah kisah superhero seorang perempuan kulit hitam yang kerap mendapatkan bully dan diskriminasi sebagai perempuan kulit hitam. Sebab dalam beberapa adegan film tersebut menampilkan pertandingan perempuan kulit hitam dan perempuan kulit putih yang sedang bertanding dalam gelanggang lapangan, untuk adu kekuatan.

Namun, ternyata ini bukanlah kisah superhero yang menang dalam pertandingan tinju. Akan tetapi, kisah superhero seorang perempuan Afo-Amerika atau etnis Afrika-Amerika yang memiliki kulit hitam. Kerapkali, menjadi etnis kulit hitam tidak mendapatkan perlindungan, kebebasan ekspresi yang terancam hingga mendapatkan diskriminasi dan bullying.

Argumen tersebut terekam dalam kehidupan Sarah, yang diperankan oleh Octavia Spencer. Serial yang menceritakan kisah hidup Madam C.J Walker, yang dikenal sebagai jutawan perempuan pertama di Amerika, yang lahir pada tahun 1867 dalam Guinness Book of World Records, memberikan banyak cerita kehidupan kepada penonton. Kisah yang terekam dalam film ini merupakan kisah belenggu perempuan kulit hitam yang mampu keluar dari belenggu rasisme dan menunjukkan kemampuannya.

Kehidupan Sarah pada awalnya sebagai seorang buruh cuci, mempunya suami dan anak perempuan satu-satunya bernama Leila yang diperankan oleh Tiffany Haddies. Sarah memiliki keinginan untuk membuat produk rambut. Sebab baginya, rambut merupakan keindahan tubuh dan menjadi identitas diri sebagai perempuan kulit hitam. Ia terus berusaha untuk mewujudkan keinginannya dengan berbagai upaya. Hingga pada suatu waktu, Sarah mengalami fase buruk dalam hidupnya yang menyebabkan kehidupan, tubuh bahkan rambutnya rusak.

Dalam fase buruk tersebut, Addie, yang diperankan oleh Carmen Ejogo, perempuan yang memiliki produk rambut, datang menemuinya. Ia kemudian merubah penampilan Sarah dengan model rambut terbarunya. Sejak saat itu, Sarah menjadi tampil percaya diri dengan penampilan barunya. Atas dasar itu, ia begitu excited untuk menjual produk tersebut. akan tetapi, respon Addie begitu tidak mengenakkan sebab ia tidak percaya bahwa produknya akan laku karena Sarah tidak cantik, berkulit hitam dan tidak memenuhi standart ideal lainnya.

Fenomena ini sejalan dengan buku yag ditulis oleh L. Ayu Saraswati  yang berjudul “Putih (warna kulit, rasa, dan kecantikan di Indonesia Transnasional). Dalam tulisannya, Saraswati menjelaskan bahwa penggambaran orang berkulit hita identik dengan kejahatan, keburukan dan sejenisnya. Hal ini tercermin pada kisah-kisah Ramayana, tokoh-tokoh jahat digambarkan memiliki kulit gelap dan direperesentasikan melalui korelatif objektif yang melambangkan kegelpan dan menyiratkan rasa negatif.

Atas dasar ini, kontruksi sosial yang terbangun pada perempuan kulit hitam cenderung negatif. Jika kita mengacu pada realitas sosial, seringkali melihat perempuan yang memiliki kulith putih, cantik, memiliki privilege lebih dibandingkan dengan yang lain. Kecantikan ini kemudian identik dengan bagaimana sosial masyarakat memperlakukan sangat baik kepada perempuan yang memilih kulit putih bersinar.

Sejalan dengan bagaimana perlakukan Addie kepada Sarah, di luar dugaan, ternyata Sarah mampu menjual produk rambut miliki Addie. Namun, respon Addie kurang begitu baik mengetahui produknya laku terjual. Akhirnya, Sarah berupaya untuk membuat produk rambut sendiri dan menjualkannya ke publik. Upaya Sarah dalam menjual produk rambut bukan hanya untuk berjualan. Namun, marketing yang dilakukan olehnya sangat menarik.

Dalam mengenalkan produknya, Sarah membawa cerita tentang perjalanan hidupnya sebagai perempuan kulit hitam. Kecantikan yang menjadi keindahannya, salah satunya rambut. Melalui cerita-cerita pengalaman sebagai kulit hitam, ada banyak perempuan yang tertarik kepada produk tersebut. Disinilah titik mula perjalanan dirinya sebagai womenpreuner yang sukses.

Persaingan Sesama Perempuan

Pelajaran lain yang dapat saya ambil dari film ini adalah persaingan sesama perempuan. Terlepas dari persaingan warna kulit yang sudah terkonstruk sejak awal, hal lain dari masalah ini adalah persaingan sesama perempuan. Sosok Addie, sebagai perempuan kulit putih, di mana semula mengubah hidup Sarah, ternyata menjadi orang yang paling membahayakan bagi karir Sarah.

Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan oleh Ester Lianawati dalam buku, “Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan” bahwa persaingan sesama perempuan ini menjadi salah satu hal yang tidak terbantahkan dalam diri perempuan,

Persaingan, kecemburuan tersebut ditampilan oleh Addie, yang selalu mencoba untuk menggagalkan usaha milik Sarah. Bahkan ketika dia pindah ke Indianapolis bersama keluarganya untuk memulai bisnis produk rambut, Addie juga membuka usaha di tempat yang sama dengan strategi yang cukup licik.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments