Judul Buku : Sebagai Laki-Laki Saya Sangat Tersinggung
Penulis : A.Z.Hamdi
Penerbit : Penerbit Gading
Jumlah Halaman : 122
ISBN : 978-623-98836-4-5
Jika melihat judul buku tersebut, tulisan ini pasti akan membahasa seputar tentang relasi laki-laki dan perempuan. namun, judul tersebut hanyalah bagian dari tulisan yang menggugat tentang kehadiran perempuan yang selama ini diimajinasikan oleh masyarakat. Istilah keidealan perempuan yang identik dengan 3 M (Masak, Macak dan Manak) bagi penulis adalah sebuah tamparan bagi laki-laki. Istilah yang digunakan oleh penulis untuk menggambarkan sakit hatinya akibat standart ideal tersebut yakni dengan kata “tersinggung”.
Mengapa tersinggung? Bagi penulis, jika perempuan dilihat dari 3 aspek itu, laki-laki sangat tidak waras jika hanya melihat perempuan sebatas objek semata. Lebih jauh, penulis melihat bahwa relasi perempuan dan laki-laki dalam bentuk pernikahan tidak hanya terbatas hidup pada 3 term di atas. tiga term tersebut justru memposisikan perempuan sebagai pelacur dan pemuas nafsu semata.
Hal itu bisa disimpulkan dalam kalimat penulis yang menyatakan bahwa, “jika semua diposisikan seperti pelacur dalam berhubungan dengan laki-laki, itu berarti laki-laki diletakkan seperti bajingan yang otaknya hanya berisi lendir dan kelakukannya hanya keluar masuk rumah bordil (Hal.99).”
Pada kesimpulannya, penulis mengakui bahwa, adanya relasi timpang yang tercipta antara laki-laki dan perempuan yang seharusnya di rekonstruksi oleh masyarakat, khususnya laki-laki yang masih memandang perempuan sebagai subjek. Jika pikiran tersebut sudah diperbaiki, maka perilaku yang sudah mengakar dan membudaya, lambat laun bisa berubah.
Konten di atas hanyalah satu bagian dari sekian banyak tulisan yang terdapat dalam tulisan ini. Buku ini merupakan kumpulan esai yang mengandung pelbagai fenomena yang terjadi beberapa waktu belakangan. Membaca bagian dari tulisan di buku ini, pembaca akan memaknai bahwa tulisan ini menggugat budaya patriarki yang terus mengakar di masyarakat. Sebagai penulis laki-laki, Tulisan ini begitu ciamik memaknai istilah masyarakat Jawab dalam memandang perempuan sebagai istri ideal yang diidamkan banyak laki-laki.
Fenomena lain yang juga tidak luput ditulis yakni tentang kebencian kepada kelompok yang berbeda. Kebencian ini sering kita lihat dalam konteks hubungan beragama yang berbeda.
Terkadang, kita membenci orang yang berbeda agama dengan kita. Seperti halnya Pengikut agama Islam membenci Kristen, Konghucu ataupun agama yang lain. Padahal, tanpa sadar, kita sebagai penganut agama Islam, sekalipun tidak pernah belajar tentang agama mereka. Bahkan, kepada penganut agamanyapun tidak pernah berjumpa (Hal.103). Kebencian semacam ini lahir kepada orang-orang yang hidup di lingkungan salah. Beberapa fenomena yang bisa kita lihat tentang ambisi beberapa kelompok muslim yang ngotot untuk mendirikan negara Islam sebab dirinya muslim.
Dalam konteks keindonesiaan, ambisi kelompok tersebut menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI. Sebab mereka menolak kehadiran agama lain, kelompok yang berbeda dengan Islam lantaran kebencian yang sudah tertanam pada dirinya. Masalah semacam ini sering kita temui dan menjadi ancaman bagi negara.
Isu-isu populer yang ditulis dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Setidaknya dalam buku ini, beberapa fenomena yang tidak luput dari pembahasan penulis yakni: Covid-19, relasi keagamaan serta demokrasi yang memiliki makna berbeda di setiap generasi.
Setidaknya ketika membaca buku ini, pembaca akan disuguhkan dengan pelbagai isu dan fenomena di sekitar masyarakat, bahkan pernah dialami oleh pembaca itu sendiri. ditulis dalam bentuk esai populer, kalimat yang disajikan sangat ringan dan bisa dibaca oleh semua kalangan.
Tidak hanya itu, beberapa hal yang bisa kita pahami ketika membaca ini, diantaranya: pertama, dengan topik yang random, yakni kumpulan esai, pembaca akan memiliki pemahaman yang cukup banyak, karena topik ataupun konten yang disajikan cukup banyak. Kedua,melalui isu populer yang ditulis. Pembaca akan memahami fenomena kekinian yang terjadi dengan perspektif yang cukup mudah untuk dipahami karena buku ini sebagai bacaan ringan.
Meskipun demikian, kumpulan tulisan semacam ini sangat random untuk dipahami. Ketiadaan dalam mengelompokkan bab yang terdapat dalam tulisan tersebut, disatu sisi, membuat pembaca bingung untuk menentukan fokus yang ingin disampaikan oleh penulis. Sebab dari satu pembahasan ke pembahasan lain, sangat jauh untuk dikorelasikan.