Sunday, September 8, 2024
spot_img
HomeCeritaPuan Menulis: Membangun Ruang Aman di Ruang Digital

Puan Menulis: Membangun Ruang Aman di Ruang Digital

Hari ini, tanggal 18 Juni diperingati sebagai International Day for Countering Hate Speech. Menurut riset Monash University bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang dilakukan  pada 1 September 2023 hingga January 2024, ada 182.118 unggahan di media sosial yang berisi ujaran kebencian  selama masa kampanye Pemilu 2024.

Unggahan tersebut sebanyak 51.2% di X (sebelumnya Twitter), 45.15% di Facebook dan 3.34% di Instagram. Data ini diambil dari beberapa media seperti Tempo.co, Kompas.com, Beritasatu.com, dan Katadata.

Ujaran kebencian seringkali digunakan untuk menyerang lawan politik, orang-orang yang tidak berkepercayaan (non-believers), orang-orang yang berbeda pandangan (dissenters), dan kritik. Selain itu, perbedaan agama, aliran agama, kepercayaan, hingga identitas gender dan orientasi seksual seringkali memantik tingginya sebaran ujaran kebencian

Pasca pandemi covid-19, perempuan memiliki pengalaman di ruang digital yang lebih rentan dibandingkan sebelumnya. Ujaran kebencian berbasis gender masuk dalam kategori Kekerasan Berbasias Gender Online (KBGO) versi UN Women pada tahun 2021. Adapun cakupannya yakni: penyebaran konten intim tanpa izin (NCII), voyeurisme digital, pelecehan daring, ujaran kebencian berbasis gender, perundungan siber dan serangan massa, dan pengeditan konten.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) juga merekap KBGO dengan sebutan Kekerasan Siber Berbasis Gender (KSBG). Pada tahun 2022, KSBG di ranah personal sebanyak 821 kasus yang didominasi kekerasan seksual dan terbanyak dilakukan oleh mantan pacar (sebanyak 549 kasus) dan pacar (230 kasus). Sementara kasus di ranah publik terbanyak dilakukan oleh “teman media sosial” sebanyak 383 kasus.

Kekuatan Kolektif Penulis Perempuan

Dalam kerentanan tersebut, aktor perempuan tidak lantas diam. Di tahun 2020, lahir sebuah komunitas bernama Puan Menulis. Berawal dari workshop kepenulisan yang diadakan oleh Mubadalah dan AMAN Indonesia, saat ini lebih dari 80 penulis perempuan tergabung dalam komunitas ini.

Puan Menulis hadir sebagai kekuatan kolektif penulis perempuan dan enabling environment. Puan Menulis membuat lingkungan yang mewujudkan ruang aman bagi perempuan di tengah ujaran kebencian dan narasi misoginis yang membanjiri ruang digital.

Melawan Dengan Karya

Dalam melakukan perlawanan terhadap narasi yang mendiskriminasi perempuan, Puan Menulis memproduksi artikel, buku individu maupun kompilasi, salah satunya buku She Builds Peace Indonesia Seri 1: Kisah-Kisah Perempuan Penyelamat Nusantara.

4 tahun perjalanan Puan Menulis, berdasarkan Laporan Tahunan AMAN Indonesia 2022, Puan Menulis telah memproduksi 1.255 artikel yang diterbitkan di 16 media online seperti Mubadalah.id, Muslimah Talk, Arrahim, Iqra.id, Harakatuna.com, Alif.id, Pesantren.id, Jalan Hijrah, Hidayatuna, Islami.co, Konde.co, WGWC, Neswa.id, Kumparan Plus, Shebuildspeace.id, and Geotimes.

Pengalaman Perempuan Sebagai Basis Pengetahuan

Selain tulisan, Puan Menulis juga membuka ruang dialog melalui PM Talk guna membangun lingkungan literasi utamanya bagi anggota dan penulis perempuan maupun bagi publik untuk lebih memahami terkait isu gender. Hingga kini, sudah ada 59 seri PM Talk yang masih bisa disaksikan tayangannya melalui reels instagram Puan Menulis.

PM Talk juga menjadi media untuk mendekatkan isu perempuan ke ruang publik dan merespon situasi terkini dengan menggunakan pengalaman perempuan sebagai basis pengetahuan. Dari ruang-ruang diskusi inilah mampu memantik para penulis perempuan untuk melakukan affirmative action dan meningkatkan kesadaran untuk bersuara melalui tulisan dan memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan narasi yang ramah perempuan dan toleran.

Melalui Puan Menulis, kita belajar bahwa meskipun perempuan rentan terdampak ujaran kebencian, tetapi perempuan juga mampu mengambil peran untuk mengatasinya.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments