“… korban kekerasan seksual adalah individu yang sangat berharga dan kehadirannya harus diterima sebagai anugerah.”
-Zuhro Rosyidah-
Terlahir dari pasangan dan lingkungan keluarga serta masyarakat agamis memang menentukan cara pandang kita terhadap kehidupan. Sebagai anak perempuan satu-satunya dari 5 bersaudara, saya lebih diistimewakan dari yang lain. Kebiasaan dimanja, disayang dan dilindungi, dipicu untuk selalu melakukan yang terbaik, dan bertanggung jawab terhadap pilihan menjadikan saya sosok penyayang dan bertanggung jawab. Menjadi berguna buat orang lain adalah kesadaran yang juga mendarah daging dalam diri ini.
Kehidupan anak-anak yang terlantar karena kurangnya kasih sayang dan perawatan orang tua, berlawanan dengan keluargaku yang penyayang, membuka lebar mata saya. Kesadaran saya muncul, ada sebagian masyarakat yang membutuhkan pertolongan untuk kelanjutan kehidupannya.
Salah satu faktor terlantarnya anak-anak tersebut adalah tingginya kasus pernikahan usia anak, utamanya di dekat tempat tinggal saya yaitu kabupaten Malang. Kurangnya ketahanan keluarga berdampak kepada tumbuh kembang anak yang dapat berujung kepada pernikahan usia anak tersebut. Selain itu, tingginya angka kekerasan terhadap anak, baik fisik, verbal, maupun seksual, juga diakibatkan ketahanan keluarga yang lemah.
Dalam fenomena kekerasan yang terjadi pada anak sebagai kelompok rentan, bagaimana pencegahannya dan bagaimana mengatasinya? Salah satu upaya dilakukan melalui pendampingan di Forum Anak. Dengan semboyan “Dari Anak oleh Anak dan untuk Anak”, forum ini menyediakan pendampingan untuk anak-anak penyintas kekerasan. Anak sebagai kelompok rentan tentu menjadi sasaran pendampingan wajib dalam kehidupan keseharian. Terutama anak-anak perempuan di Indonesia yang masih hidup dalam cengkeraman patriarki yang sangat erat.
Selain itu, kegiatan Forum Anak juga difungsikan sebagai tempat berbagi dan bermain bersama dengan permainan edukasi yang menyenangkan. Dengan berbagai permainan tersebut, mereka belajar membentuk jiwa kepemimpinan, kebersamaan dan tanggung jawab.
Sedangkan untuk pendamping, pengetahuan tentang kasus-kasus yang umum terjadi pada anak-anak, khususnya anak perempuan, menjadi bagian inti dari pembelajaran. Bagaimana mencegah dan menangani kekerasan menjadi hal yang wajib diketahui pendamping di Forum Anak. Anak-anak yang menginjak remaja juga mampu melindungi anak-anak lainnya dari perundungan, dan berbagai jenis kekerasan lainnya yang mungkin terjadi di sekitar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi agent of change bagi lingkungan di sekitarnya. Sehingga kehadiran Forum Anak betul-betul bisa dirasakan manfaatnya.
Kami paham bahwa anak-anak yang didampingi Forum Anak adalah aset masa depan bangsa. Sehingga mereka juga akan menjadi pelopor bagi teman-teman di sekitarnya, baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Maka pendamping dan anak-anak yang lebih dewasa diberi pemahaman mengenai Undang-Undang Perlindungan Anak untuk mengetahui hak-hak mereka sendiri. Cara mengakses layanan publik juga menjadi agenda Forum Anak. Terutama fasilitas pelaporan kekerasan pada anak.
(bersambung)
*
Kisah Zuhro Rosyidah selengkapnya beserta perempuan perdamaian lainnya didokumentasikan oleh AMAN Indonesia bersama She Builds Peace Indonesia dalam buku She Builds Peace Seri 1: Kisah-Kisah Perempuan Penyelamat Nusantara.
Banyak pembelajaran tentang agensi perempuan yang bisa ditemukan dengan membaca semua cerita di buku ini. Untuk mendapatkannya, bisa dipesan melalui link berikut bit.ly/pesanbukuSBPseri1.