Friday, December 6, 2024
spot_img
HomeFilm3 Perempuan Kulit Hitam Bekerja di NASA, Bagaiaman Diskriminasi yang Terjadi?

3 Perempuan Kulit Hitam Bekerja di NASA, Bagaiaman Diskriminasi yang Terjadi?

Diskriminasi Ras menjadi persoalan yang sering disoroti di Amerika Serikat. Dalam Film “Hidden Figures” ini, menceritakan perjuangan tiga perempuan berkulit hitam. Film yang memiliki latarbelakang pada tahun 1961 menceritakan jika 3 perempuan bekerja di NASA.  Pada tahun tersebut dikenal akrab dengan iklim segregasi, pemisahan berdasarkan ras atau warna kulit.

Film yang diproduksi pada tahun 2016 ini, dibintangi oleh Taraji P. Henson, yang berperan sebagai Katherine Johnson, seorang matematikawan yang menghitung lintasan penerbangan dalam proyek Merkuri dan Apollo 11 pada tahun 1969 menuju ke Bulan.  Film ini juga dibintangi oleh Octavia Spencer, Janelle Monáe, Kevin Costner, Kirsten Dunst dan Jim Parsons. Film ini menceritakan perjuangan kaum minoritas di AS, yang dibawakan dengan populer tetapi maknanya tetap sampai kepada penonton.

Dalam film ini Mary Jackson, salah satu dari perempuan itu, ahli teknik, yang mendapatkan penolakan untuk menjadi teknisi di NASA. Dia ditolak dengan alasan warna kulit dan gendernya (perempuan). Selain Mary, terdapat pula Dorothy Vaughan yang diperankan oleh Octavia Spencer, yang memiliki peran sebagai pelaksana tugas Supervisor atau pengawas dari Area Barat. Namun jabatan tersebut selalu tidak berhasil diperolehnya secara permanen atau tetap, lagi-lagi karena warna kulitnya.

film “Hidden Figure” menceritakan tentang 3 orang perempuan ras kulit hitam bekerja di NASA. Film yang diproduksi pada 2016 berlatarbelakang pada tahun 1961 di mana terdapat segregasi antara ras kulit hitam dan ras kulit putih.

Di samping Mary dan Dorothy, terdapat pula Katherine Goble yang diperankan oleh Taraji Henson. Film berdurasi 127 menit itu. memperlihatkan sosok jenius sang Katherine kecil, yang mampu menyelesaikan soal persamaan aritmetika linear yang nyaris tidak dipahami oleh anak-anak seusianya. Kecerdasannya yang cemerlang membuatnya mendapatkan beasiswa, dan dia juga diterima di NASA sebagai salah satu pegawai dalam Area Barat lembaga antariksawan tersebut.

Namun, dalam bekerja terdapat banyak hal yang tidak mudah bagi Katherine untuk melewatinya. Bahkan dia kerap merasakan perlakuan diskriminatif yang didukung oleh iklim segregasi yang masih terasa saat itu. Contohnya, di bangunan Kelompok Kerja Luar Angkasa itu ternyata tidak ada kamar mandi khusus untuk kaum minoritas. Pada saat itu,  bahkan untuk WC juga masih harus dipisah antara kulit putih dan berwarna. Akibatnya, Katherine sehari-hari harus terpaksa berlari ke gedung Area Barat yang berjarak sekitar setengah mil jauhnya dari tempatnya bekerja, hanya untuk bisa melakukan buang air.

Mary, Dorothy, Katherine, merupakan tokoh nyata yang diangkat berdasarkan isi dari buku “Hidden Figures” yang ditulis oleh penulis Margot Lee Shetterly pada 2016. Katherine Coleman Goble Johnson, yang saat ini berusia 98 tahun, juga telah dianugerahi Presidential Medal of Freedom, atau tanda jasa tertinggi dari Amerika Serikat, oleh Presiden AS Barack Obama pada tahun 2015 lampau.

Nita Nurdiani
Nita Nurdiani
Ia sering menggunakan nama pena Nurdiani Latifah. Sejak 2019, bergabung bersama AMAN Indonesia dan menjadi staf media yang mengelola media sosial WGWC dan Knowledge-Hub WGWC. Sebelumnya, menjadi jurnalis di Bandung selama 3 tahun. Tulisannya pernah diterbitkan dalam antologi Perempuan Mengakarkan Perdamaian (AMAN Indonesia, 2022) dan Melangkahi Luka: 12 Kisah Perjalanan Menuju Damai (Jakatarub, 2014). Tulisannya juga dapat ditemukan di media keislaman online seperti islami.co, mubadalah.id, bincangmuslimah.com dan iqra.id. Penulis dapat dihubungi melalui instagram @nl_nurdiani
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments