Saturday, July 27, 2024
spot_img
HomeFilmBelajar dari Proposal Business, Korban Pelecehan Seksual Miliki Trauma Berkepanjangan

Belajar dari Proposal Business, Korban Pelecehan Seksual Miliki Trauma Berkepanjangan

Beberapa waktu belakangan ini, saya cukup asik menikmati segala jenis Drama Korea yang direkomendasikan oleh Netflix. Rata-rata tersedia dalam 12-20 episode, bergantung dari alur cerita yang disampaikan. Menariknya, saya kira sudah banyak Drama Korea yang sudah aware dengan isu-isu populer seperti iklim, LGBT hingga kekerasan seksual. Salah satunya, Proposal Business yang mengupas tentang korban pelecehan seksual.

Tema cerita atau ide besar yang diangkat dalam drama ini bukanlah pelecehan seksual. Akan tetapi, ada beberapa episode yang menyajikan sikap aware yang ditunjukkan oleh potret laki-laki yang bekerja di kantor. Adalah cerita tentang Shin Ha Ri (Kim Seo Jeong) yang diminta menggantikan sahabatnya, Jun Young Seo untuk melakukan kencan buta dengan Tae Moo. Pasca kencan buta yang sudah dilaksanakan tersebut, Tae Moo tanpa berpikir panjang mengajaknya menikah. Namun situasinya jadi berubah ketika Jun Young Seo menjelaskan kondisi sebenarnya bahwa yang ditemui ketika kencan buta bukanlah dirinya yang asli.

Drama ini cukup seru karena menyajikan cerita yang tidak mudah ditebak. Mulai dari fakta bahwa Shin Ha Ri masih terus menjadi pasangan palsu karena Tae Moo muak dengan permintaan kakeknya untuk segera menikah. Tidak hanya itu, sosok Shin Ha Ri yang merubah nama menjadi Shin Geum Hui nyatanya sudah akrab dengan sang kakek dan merasa bahwa perempuan tersebut sangat cocok dengan cucunya sehingga bisa cepat-cepat melangsungkan pernikahan.

Namun, setelah Tae Moo mengetahui bahwa Shin Ha Ri adalah salah satu karyawan di perusahaannya, hubungan keduanya tidak baik. Meskipun demikian, proses panjang yang sudah dijalani oleh keduanya membuat saling jatuh cinta satu sama lain. Hal inilah yang membuat Tae Moo berusaha keras untuk menjalin hubungan dengan Shin Ha Ri, meskipun ia sendiri merasa tidak pantas bersamanya.

Secara garis besar, tema dari drama ini menceritakan tentang percintaan. Meskipun demikian, prestasi dan dedikasi yang diberikan oleh Shin Ha Ri pada perusahaan tersebut cukup besar. Sehingga ketika sang kakek menginginkan Shin Ha Ri untuk pindah ke sebuah anak perusahaan miliknya. Lantaran tidak setuju dengan hubungannnya bersama sang cucu, ia menolak dengan alasan dedikasinya selama ini.

<strong>Pelecehan Seksual Menimbulkan Trauma yang Berkepanjangan</strong>
Yang menarik dalam drama Korea ini adalah tidak hanya hubungan percintaan yang dipotret. Akan tetapi juga fenomena yang terjadi pada Jun Young Seo yang mengalami kekerasan seksual di apartemennya. Dalam ceritanya, Young Seo adalah perempuan yang sejak pertama kali bertemu dengan Cha Soong Hun, sekretaris Tae Moo. Namun, sejak awal Cha Soong Hun menghindari Young Seo lantaran ia sudah berbohong sejak awal ketika melakukan kencan buta dengan Tae Moo.

Meskipun demikian, keduanya adalah tetangga apartemen yang sewaktu-waktu bisa bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Dalam sebuah episode digambarkan bahwa salah satu tetangga Young Seo mengirimkan hadiah kepadanya. Hadiah tersebut adalah boneka yang ternyata berisi CCTV. Padahal, ia meletakkan boneka tersebut di kamarnya. Sontak kejadian itu membuat Young Seo takut karena merasa dikuntit dan tidak aman.

Tae Moo dan Cha Soong Hun langsung menyerang pelaku dan memberi pelajaran. Meskipun kejadiannya sudah selesai, namun masih menyisakan luka mendalam bagi Young Seo. Ia merasa tidak nyaman untuk ke toilet umum. Ia juga tidak berani untuk buang air besar ataupun air kecil selain di apartemennya lantaran merasa ada yang menguntit terus menerus. Perasaan tidak aman dan tidak nyaman yang dirasakan oleh Young Seo terekam jelas pada scene tersebut.

Berdasarkan cerita tersebut, kita belajar jika trauma yang dimiliki seseorang sangat besar. Intensitas trauma ini tidak diukur seberapa besar seseorang mendapatkan pelecehan. Dikuntit dengan cara meletakkan CCTV nyatanya membuat Young Seo memiliki rasa khawatir berlebih. Sebab, korban merasa terus dilihat dalam segala aktivitasnya termasuk ketika mandi, ganti, dll. Trauma korban pelecehan tidak dilihat seberapa parah ia mendapatkan pelecahan seksual itu. Setiap korban akan mengalami trauma yang besar ketika menjadi korban pelecehan seksual.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments