Friday, December 13, 2024
spot_img
HomeBukuRectoverso, Kumpulan Cerita dan Lagu

Rectoverso, Kumpulan Cerita dan Lagu

Saya masih ingat, saya pernah menangis karena menontin film Recterso. dari sana, saya langsung mencari novelnya. Novel ini sangat menarik. Beberapa buku karya Dewi ‘Dee” Lestari sudah saya. Saya sangat suka dengan gaya bahasa yang mengalir di setiap tulisannya. Dalam buku yang berjudul Rectocerso, buku ini hanya diisi dengan 11 cerpen dan 11 lagu. Di mana keduanya saling melengkapi seperti dua imajinasi.

Cerpen dan lagu, seolah berdiri sendiri tapi keduanya satu kesatuan. Cerpen dan lagi, menjadi sangat lengkap dan dapat menemukan pengalaman baru.  Secara garis besar, novel ini menceritakan tentang cinta yang umum, cinta yang lebih luas. Cinta yang tidak berfokus pada pasangan saja, seperti pacar. Dalam novel ini, menceritakan cinta seorang ibu kepada anaknya, diceritakan dalam cerita “Malaikat juga Tahu”.

Cerita pertama, Curhat Buat Sahabat. Dalam cerita ini, untuk membuat pasangan kita bahagia, bukan masalah materi. Melainkan tentang perhatian. Berawal dari isi hati seorang perempuan yang bersahabar dengan seorang laki-laki. 5 tahun, perempuan ini menyukai seserorang. Tapi, perempuan ini menyadari jika laki-laki yang dia sukai  adalah orang yang salah. Perempuan ini menyadari ketika dia sakit dan harus mengurus semuanya sendiri.

Kedua, Malaikat Juga Tahu. Cerita ini tentang seorang wanita paruh bawa yang memiliki rumah kost. Dia memiliki dua orang anak laki-laki. Anak laki-laki yang pertama, memiliki keterbelakangan mental tapi sangat cerdas. Anak ini membantu ibunya mengurusi rumah kost. Sedangkan anak kedua, pergi belajar di luar negeri. Anak laki-laki pertama, jatuh cinta pada salah satu perempuan penghuni rumah kost. Tapi, perempuan ini jatuh cinta pada adiknya. Selesai cerita ini, diakhiri dengan sebuah lagu yang ditulis langsung oleh penulis. Malaikat juga Tahu.

Ketiga, Selamat Ulang Tahun.  Cerita ini menjadi cerita yang sering terjadi di kehidupan kita. Orang yang paling dekat dengan kita, lupa dengan ulang tahun kita. Hal yang simpel, tapi sering terlupakan. Saya pun pernah berharap, diberikan ucapan selamat ulang tahun dari pacar saya. Tapi, pacar saya lupa.

Keempat, Aku Ada. Cerita ini tentang seseorang yang menantikan kekasihnya yang telah pergi. Mesti telah memiliki penggantinya, dia tetap menanti seseorang itu. Di pinggir panjang menjelang senja. Tempat yang kekasihnya janjikan. Tanpa perempuan sadari, seseorang yang dinantikan selalu mengawasinya, mesti dari kejauhan dan dari dunia yang berbeda.

Kelima, Hanya Isyarat. Cerita ini tentang seorang pengagum rahasia. Seseorang yang hanya mampu mengagumi seseorang tanpa orang tersebut mengetahuinya. Meski, jarak diantara keduanya sangat dekat. Keenam, Peluk. Cerita ini adalah tentang perpisahan sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan. Enam tahun, keduanya menjalin hubungan. Pelukan adalah salam perpisahan keduanya.

Dalam buku ini terdapat dua cerpen dengan bahasa inggris. Cerita pertama berjudul “Grow day older” yang bercerita tentang seorang perempuan yang berniat ingin meninggalkan semuanya. Cerita kedua, berjudul “Back to Heavens Light”. Menceritakan sedihnya seorang istri yang ditinggalkan pergi suaminya selamanya. Tapi, cerita ini tentang cerita segitiga antara perempuan, suaminya dan pria idaman.

Nita Nurdiani
Nita Nurdiani
Ia sering menggunakan nama pena Nurdiani Latifah. Sejak 2019, bergabung bersama AMAN Indonesia dan menjadi staf media yang mengelola media sosial WGWC dan Knowledge-Hub WGWC. Sebelumnya, menjadi jurnalis di Bandung selama 3 tahun. Tulisannya pernah diterbitkan dalam antologi Perempuan Mengakarkan Perdamaian (AMAN Indonesia, 2022) dan Melangkahi Luka: 12 Kisah Perjalanan Menuju Damai (Jakatarub, 2014). Tulisannya juga dapat ditemukan di media keislaman online seperti islami.co, mubadalah.id, bincangmuslimah.com dan iqra.id. Penulis dapat dihubungi melalui instagram @nl_nurdiani
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments