Yuniyanti Chuzaifah merupakan salah satu board AMAN Indonesia. Sebelumnya, dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas perempuan)pada  periode 2015-2019. Pada periode 2010-2014, dia menjadi Ketua Komnas Perempuan. Dia juga telah terlibat dalam berbagai LSM Indonesia yang berfokus pada isu-isu perempuan sejak tahun 1990, seperti Solidaritas Perempuan. Selain itu, dirinya merupakan salah satu pendiri Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Suara Ibu Peduli, Konsorsium Bela Buruh Migran Indonesia dan lainnya.
Pada tahun 2001, ia bergabung dengan Common Ground Indonesia sebagai konsultan dan Manajer Program untuk perempuan di beberapa konflik daerah (Papua, Kalimantan, Madura dan Jakarta). Dia juga Penasihat/Konsultan Gender di McGill University Kanada dan beberapa Perguruan Tinggi Islam (salah satu proyeknya adalah pengembangan kurikulum untuk program kerja sosial di UIN Jakarta-Yogyakarta); dan anggota dewan nasional di International Center for Islam and Pluralism (ICIP).
Dia lulus dari KMI Pabelan dan melanjutkan studinya tentang pekerjaan sosial di Asian Development University (percontohan singkat ADU proyek di Pabelan). Yuniyanti mengambil gelar (S1) Filsafat di IAIN Jakarta; mengambil program masternya di Leiden University (Tesis: Politisasi Gender dan Agama: Debat Politik Perempuan Hak dalam Islam); dan pada 2019 sedang menyelesaikan program doktornya disertasi (Pekerja Rumah Tangga Migran Indonesia di Saudi Arabia: Kajian Dinamika Agama, Relasi Gender dan Migrasi) di Universitas Amsterdam. Penelitian dan publikasinya kebanyakan fokus pada Islam dan gender, gerakan perempuan Indonesia, perempuan dan fundamentalisme Islam, dan isu-isu migrasi.