Monday, December 2, 2024
spot_img
HomeFilmFilm On The Basis of Sex, Kaya Akan Isu Gender

Film On The Basis of Sex, Kaya Akan Isu Gender

On The Basis of Sex merupakan sebuah film biografi dari Ruth Bader Ginsburg yang merupakan seorang perempuan lulusan Harvard University – pada saat itu cukup sedikit perempuan yang dapat bersekolah hukum di Harvard- dan menjadi professor di Columbia University. Film ini mengisahkan perjuangan dari Ruth untuk bisa meraih apa yang dia inginkan yaitu kesempatan yang sama bagi perempuan untuk dapat berkarir di bidang hukum dan memperjuangkan keadilan gender serta dapat memperbaiki hukum-hukum yang ada di Amerika Serikat yang inkonstitusional dan sarat akan diskriminasi gender.

Film tersebut banyak mengisahkan perjuangan yang dilakukan oleh Ruth, mulai dari semasa kuliah sampai ia telah bekerja. Yang menarik adalah perjuangannya untuk mendobrak hukum yang sarat akan diskriminasi gender melalui sebuah kasus hukum yang ia dan suaminya tangani. Kasus ini terjadi pada tahun 1970an, dialami oleh Moritz seorang laki-laki pekerja harian yang menyewa seorang perawat untuk menjaga ibunya yang sakit.

Ruth dalam film tersebut mengatakan bahwa konstutisi Amerika Serikat pada amandemen ke-14 menegaskan bahwa semua orang harus diperlakukan sama di bawah hukum. Dengan kasus yang dialami oleh Moritz memperlihatkan hukum yang ada bertentangan dengan konstitusi dan cukup bermasalah karena sarat akan diskriminasi gender. Dari kasus tersebut pun kita dapat melihat bahwa diskrimasi gender tak hanya dialami oleh perempuan, diskriminasi atas dasar gender juga dapat dialami oleh laki-laki.

Perjuangan yang dilakukan oleh Ruth kiranya selaras dengan semangat pengarusutamaan gender. Menurut Razavi dan Miller Pengarusutamaan Gender atau Gender Mainstreaming merupakan sebuah proses teknis dan politis yang membutuhkan perubahan pada kultur atau watak organisasi, tujuan, struktur, dan pengalokasian sumber daya. Politis karena bertujuan untuk mengubah sumber daya, kuasa, kesempatan, dan norma sosial.

Dari film On The Basis of Sex, ada beberapa poin yang dapat dilihat akan kaitannya dengan pengarusutamaan gender yaitu pertama, Ruth menyadarkan bahwa dengan semakin berkembangnya kehidupan yang menyebabkan cara hidup dan kebudayaan masyarakat yang berubah, diskriminasi gender tak hanya dirasakan oleh perempuan, akan tetapi laki-laki juga dapat merasakannya. Kedua, upaya merubah hukum yang telah usang dan memperbaikinya dengan hukum yang lebih baik dan adil gender baik untuk perempuan maupun laki-laki, mendorong pengarusutamaan gender yang ingin menciptakan akses yang setara untuk mendapatkan kesempatan dalam berbagai aspek dapat terwujud. Dan inilah yang diupayakan oleh Ruth.

Melihat film On The Basis of Sex menyadarkan kita bahwa diskriminasi gender dapat terjadi kepada siapa pun; laki-laki atau perempuan, maka perlu kiranya untuk kita sama-sama berjuang. Berdasarkan kedua poin di atas dapat diambil kesimpulan bahwa semangat pengarusutamaan gender dapat dan harus dilakukan dengan berbagai cara, seperti merubah dan memperbaiki hukum-hukum yang tidak adil gender. Perubahan yang dilakukan dalam hukum tersebut nantinya akan berdampak secara politis, dan mendorong terciptanya keadilan dan kesetaraan gender yang telah dicita-citakan bersama. 

Nita Nurdiani
Nita Nurdiani
Ia sering menggunakan nama pena Nurdiani Latifah. Sejak 2019, bergabung bersama AMAN Indonesia dan menjadi staf media yang mengelola media sosial WGWC dan Knowledge-Hub WGWC. Sebelumnya, menjadi jurnalis di Bandung selama 3 tahun. Tulisannya pernah diterbitkan dalam antologi Perempuan Mengakarkan Perdamaian (AMAN Indonesia, 2022) dan Melangkahi Luka: 12 Kisah Perjalanan Menuju Damai (Jakatarub, 2014). Tulisannya juga dapat ditemukan di media keislaman online seperti islami.co, mubadalah.id, bincangmuslimah.com dan iqra.id. Penulis dapat dihubungi melalui instagram @nl_nurdiani
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments