HomeOpiniNyai Hj. Siti Qomariyah, Pemeran Penting Pendirian Pondok Pesantren al-Iman Ponorogo

Nyai Hj. Siti Qomariyah, Pemeran Penting Pendirian Pondok Pesantren al-Iman Ponorogo

Pondok pesantren al-Iman terletak di Ponorogo. Pondok putri terletak di kecamatan Babadan sedangkan pondok putra terletak di kecamatan Somoroto. Resmi berdiri pada Rabu, 5 Dzulhijjah 1412 h./17 Juli 1991, saat ini pesantren al-Iman memiliki kurang lebih 1500 santri. Ialah KH. Mahfudz Hakiem almaghfurlahu, sosok kyai sederhana dibalik berdirinya pesantren al-Iman, dan Nyai Hj. Siti Qomariyah yang tak terlupakan jasanya dalam mendukung perjuangan awal dalam mendirikan pondok pesantren.

Pesantren al-Iman tak hanya mencetak ulama, namun juga intelektual. Mengintegrasikan antara sains, agama, dan kemampuan non akademik secara sempurna. Hal in terlihat dari berbagai aktifitas penunjang kegiatan pendidikan formal yang diterapkan. Seperti pengembangan keahlihan menjahit, drumband, aneka kesenian tari dan olah vokal, setoran hafalan al-Quran, pendalaman kemampuan bilingul, dan pengembangan kemampuan public speaking. Lantas seperti apa peran Nyai Hj. Siti Qomariyah dalam sejarah berdirinya pondok pesantren al-Iman?

Berdagang Hasil Bumi untuk Menghidupi Pondok

Rabu, 5 Dzulhijjah 1412 h./17 Juli 1991, pesantren modern al-Iman resmi berdiri. Bukan digedung yang megah, pesantren tersebut bertempat dirumah pribadi K.H. Mahfudh Hakiem dan Nyai Siti Qomariyah tepatnya di desa Gandu Bajang Mlarak Ponorogo. Saat itu pula, fokus K.H. Mahfudh Hakiem adalah untuk menggembleng santri yang saat itu berjumlah 42. Mengatur rumah untuk dijadikan pondok, mengatur ruangan didalam rumah untuk dijadikan asrama santri, menyiapkan ruang kelas, dan aula untuk santri berkumpul.

Nyai Siti Qomariyah menyadari bahwa kebutuhan finansial pesantren sangat besar, terutama untuk menghidup para santri dan juga mencukupi kebutuhan para dewan guru. Maka untuk menyeimbangkann perekonomian keluarga dan pesantren, beliau melakukan aktifitas perdagangan.

Mengambil hasil panen dari petani, dan menyalurkan pada pedagang di pasar-pasar. Nyai Siti Qomariyah tidak mau mengganggu dan membebani Kyai Mahfudh Hakiem dengan permasalahan ekonomi. Maka Nyai Siti Qomariyah juga menjalankan aktifitas perdagangan tersebut dengan senang hati karena bertujuan untuk menghidupi pesantren dan menjadi suport besar dalam mendukung perjuangan K.H. Mahfudh Hakiem.

Keputusan Nyai Siti Qomariyah untuk menjadi pencari nafkah dan memenuhi kebutuhan ekonomi guna mendukung perjuangan K.H. Mahfudh Hakiem bukan berarti menyalahi kodrat, melawan syari’ah, atau berada dalam dunia yang terbalik. Mengambil tanggung jawab untuk memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi dan kehidupan keluarga terus berjalan adalah salah satu ajaran pokok dalam Islam.

Nyai Siti Qomariyah mengambil tanggung-jawab tersebut, dan memberikan waktu dan kesempatan pada K.H. Mahfudh Hakiem untuk fokus berjuang dan mendidik membesarkan pesantren al-Iman. Beliau berdua saling bekerja sama untuk berjuang dijalan Allah, dengan cara dan fokus masing-masing.

Dalam rumah tangga, yang lebih penting untuk disatukan adalah visi misinya. Termasuk dalam pendirian pesantren al-Iman, yang pertama kali dilakukan adalah menyamakan visi dan misi K.H. Mahfudh Hakiem dan Nyai Siti Qomariyah. Ketika visi misi sudah sejalan seirama, maka perjalanan kedepannya akan lebih mudah untuk dijalani. Sama-sama berjuang dalam keadaan terpuruk, dan sama-sama menikmati ketika mendapatkan kesenangan.

Gigih dalam Menuntut dan Mengamalkan Ilmu

Nyai Hj Siti Qomariyah menikah dengan Kyai Mahfudh Hakiem pada Juli 1962 dengan jalan perjodohan. Sesuatu yang tak lazim bagi perempuan untuk menolah perjodohan kala itu. Maka dengan berat hati Nyai Hj Siti Qomariyah menerima perjodohan meskipun usianya masih sangat muda yaitu 15 tahun. Namun ada salah satu syarat yang diajukan Nyai Hj Siti Qomariyah, yaitu tetap diperbolehkan melanjutkan studi.

Sesuai janjinya, Mahfudh Hakiem tetap mengizinkan Nyai Hj Siti Qomariyah melanjutkan sekolah. Beliau berangkat pulang pergi ke Ponorogo dari Gandu. Namun demikian,a da banyak kendala dan halangan yang dihadapi saat menempuh pendidikan. Qomariyah adalah wanita cantik berbadan tinggi semampai. Banyak laki-laki yang menggoda Qomariyah baik ketika bersepeda maupun naik kereta api dari Gandu ke Ponorogo.

Qomariyah bahkan memilih duduk di tempat barang dagangan ketika naik kereta api, demi menghindar dari pandangan laki-laki. Mahfudh Hakiem pun pernah diberi tahu temannya bahwa istrinya sering digodai laki-laki. Mahfudh Hakiem sangat percaya pada istrinya, yakin istrinya bisa menjaga diri. Melihat kenyataan ini, ketika kelas 4, Qomariyah menyampaikan niatnya untuk berhenti sekolah saja walaupun sebenarnya Mahfudh tetap menyarankan istrinya untuk menyelesaikan pendidikan Muallimatnya.

Jiwa pendidikan benar-benar terpatri pada  Mahfudh Hakiem. Ia mewajibkan istrinya untuk mengajar. Tak hanya jalur pendidikan formal, Mahfudh Hakiem bahkan mendorong Siti Qomariyah untuk aktif di lembaga sosial dan organisasi. TC (Training Center) LPK (Lembaga Pengembangan Ketrampilan), Fatayat, PKK, Dharma Wanita, adalah beberapa kegiatan informal yang Siti Qomariyah geluti. Berbekal sepeda ontel tua pemberian suaminya, Siti Qomariyah menyibukkan dirinya dengan berbagai aktivitas. Pagi mengajar di diniyah, dan sorenya dilanjutkan di organisasi.

Relasi kesalingan dalam menjalankan rumah tangga justru menambah keharmonisan dan kecintaan keduanya. Tanpa ada saling menuntut, tidak ada dominasi, sama-sama menyibukkan diri untuk memberikan kebermanfaatan seluas-luasnya pada masyarakat.

Mahfudh Hakiem dan Siti Qomariyah adalah role model terbaik dalam menjalankan rumah tangga. Saling mendukung untuk kebaikan, saling mencintai meskipun dalam keterbatasan ekonomi, dan saling mengingatkan ketika salah satu berbuat kesalahan. Saling menghormati satu sama lain, dan saling menjaga perasaan untuk menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja di depan pasangan, meskipun keduanya menahan beban pada diri masing-masing.

RELATED ARTICLES
Continue to the category

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments